Seorang pria
turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir didepan kuburan umum. Pria itu
berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata
supir itu berkata "pak, maukah anda menemui wanita yang ada di mobil itu?
Tolonglah pak, karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan
meningal!"
Penjaga kuburan
itu menganggukan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan kebelakang supir
itu. Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan
berusaha tersenyum pada penjaga kuburan itu sambil berkata, "saya Ny. Mia.
Saya yang selama ini mengirim uang setiap 2 minggu sekali kepada anda. Saya
mengirim uang itu agar anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya diatas
makam anak saya. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih
kepada orang-orang yang telah menolong saya."
"O, jadi nyonya yang selau mengirimkan
uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada anda. Memang uang yang anda
kirimkan selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang
tersebut dimakam anak anda." jawab pria itu. "Apa, maaf?"
tanya wanita itu dengan gusar. "Ya. Nyonya. Saya tidak pernah menaruh
kembang itu disana karena menurutsaya, orang yang telah mati tidak pernah
melihat keindahan seikat kembang. Karena itu setiap kembang yang saya beli,
saya berikan kapada mereka yang ada dirumah sakit, orang miskin yang saya
jumpai, atau mereka yang sedang bersedih. Orang-orang yang demikian masih hidup,
sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu,
nyonya," jawab pria itu
Wanita itu
terdiam dan mengisyaratkan supirnya untuk segera pergi.
Tiga bulan
kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun
ke arah Pos penjaga kuburan. "selamat pagi. Apakah anda masih ingat saya?
Saya Ny. Mia. Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang anda berikan
beberapa bulan yang lalu. Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan
mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah
meninggal. Ketika saya secara langsung mengantarkan kembang-kembang itu kerumah
sakit atau panti jompo, kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia,
tapi saya juga turut bahagia. Sampai saat ini para dokter tidak tau bagai mana
saya dapat sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan harapan
adalah obat yang memulihkan saya!"
Jangan pernah
mengasihani diri sendiri, karena dengan mengasihani diri sendiri akan membuat
kita terperangkap dikubangan kesedihan. Ada prinsip yang mungkin kita tahu,
tetapi sering kita lupakan, yaitu dengan menolong orang lain sesungguhnya kita
menolong diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar