Jumat, 06 Februari 2015

SISTEM PERTANIAN TERPADU



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan nasional tidak hanya pada sektor – sektor industri atau semacamnya. Pertanian juga merupakan sektor dalam menuju pembangunan nasional. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara agraris. Banyak jenis usaha yang dapat dilakukan untuk memajukan tingkat ekonomi melalui sektor pertanian. Mengkolaborasikan pertanian dengan bidang tertentu dapat dihasilkan manfaat yang lebih besar lagi. Dunia pertanian (perkebunan, pertanian tanaman pangan, peternakan) merupakan usaha yang mampu memberi nilai ekonomis dan meningkatkan kemantapan swasembada produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan usaha pertanian saat ini kebanyakan masih dilaksanakan secara parsial sehingga eksplorasi usaha yang dapat saling mendukung tidak dapat optimal. Pelaksanaan usaha pertanian yang saling terintegrasi akan menciptakan suatu konsep usaha yang akan saling melengkapi dan meniadakan limbah pertanian yang biasanya terjadi.
Pola pertanian terpadu sendiri merupakan suatu pola yang mengintegrasikan beberapa unit usaha dibidang pertanian yang dikelola secara terpadu, berorientasi ekologis sehingga diperoleh peningkatan nilai ekonomi, tingkat efsiensi dan produktiftas yang tinggi. Melalui pertanian terpadu, akan dapat dihasilkan produk-produk pertanian, perkebunan dan peternakan melalui sinergitas antar unit dengan mengedepankan kelestarian lingkungan yang selanjutnya akan menghasilkan peningkatan secara ekonomis karena penambahan nilai daya dan guna melalui efsiensi dan efektiftas tinggi serta nilai produktiftas usaha yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem pertanian terpadu?
b. Apa sajakah jenis-jenis sistem pertanian terpadu?
1.3 tujuan         
a. untuk mengetahui pengertian system pertanian terpadu
b. untuk mengetahui jenis-jenis system pertanian terpadu


BAB II
PEMBAHASAN
Pertanian pada umumnya dikenal hanya sebagai tanah dan tanaman yang dikelola. Namun di luar itu pertanian mempunyai peranan lain yang berhubungan dengan bidang lain. Peranan ini tentunya menguntungkan bagi kedua bidang. Hubungan antara pertanian dengan bidang lain yang di dalamnya dapat menghasilkan keuntungan bagi masing-masing bidang.
Sistem pertanian terpadu merupakan sistem di mana pertanian dapat bermanfaat dan berperan penting dalam suatu bidang tertentu baik itu secara langsung maupun tidak langsung, begitu pula sebaliknya. Namun, tentunya tidak semua bidang dapat menerapkan sistem pertanian di dalamnya. Umumnya bidang-bidang tersebut mempunyai hubungan tertentu yang lebih spesifk dengan pertanian. Adapun beberapa bidang yang di dalamnya pertanian dapat diterapkan, di antaranya adalah perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan wisata.

1. Pertanian – Kehutanan
Sistem pertanian terpadu pertanian-kehutanan digunakan untuk mengurangi penebangan hutan untuk lahan pertanian, dan menjadi solusi untuk keterbatasan lahan pertanian. Salah satu bentuk system pertanian terpadu pertanian-kehutanan adalah agroforestry yaitu penanaman tanaman tahunan, dengan tanaman semusim. Tanaman tahunan, dalam bentuk tanaman hutan, keras, guna untuk rehabilitasi, disamping untuk rehabilitasi, ditanamkan juga tanaman semusim untuk faktor ekonomi.
Beberapa ciri penting agroforestri yang dikemukakan oleh Lundgren dan Raintree (1982) adalah:
a.       Agroforestri biasanya tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan/atau hewan).
b.      Siklus sistem agroforestri selalu lebih dari satu tahun.
c.       Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu.
d.      Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi product), misalnya pakan ternak, bakar, buah-buahan, obat-obatan.
e.       Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa (service function), misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah, peneduh sehingga dijadikan pusat berkumpulnya keluarga/masyarakat.
f.       Untuk sistem pertanian masukan rendah di daerah tropis, agroforestri tergantung pada penggunaan dan manipulasi biomasa tanaman terutama dengan mengoptimalkan penggunaan sisa panen.
g.      agroforestri yang paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan sistem budidaya monokultur.
Agroforestri dapat dilihat pada sistem penanamannya. Contohnya adalah penanaman tanaman semusim diberi sela dengan tanaman tahunan. Padi dengan pematang sawah berupa pohon nangka atau pohon sengon dapat dijadikan contoh dari sistem ini.
Manfaat pertanian dalam kehutanan adalah dengan mengetahui system penanaman yang benar dapat dihasilkan produk yang lebih. Di sisi lain lingkungan terjaga dengan adanya tumbuhan (yang hidup/ daya panennya dalam jangka waktu lama) yang dapat menjaga kadar air tanah, manusia juga mendapatkan hasilnya di saat panen. Selain itu, keberadaan sistem ini juga dapat menjadikan kelestarian alam lebih terjaga dan rapi.

2. Pertanian – Perikanan
Kaitan antara bidang pertanian dan perikanan tentunya ada pada pertanian dengan sistem yang membutuhkan air cukup banyak, misalnya pada lahan sawah irigasi. Pada lahan ini dapat dilakukan usaha tani berupa mina padi. Secara umum mina padi berarti memanfaatkan air pada saat penanaman padi untuk kehidupan ikan.
Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi, sebagai penyelang diantara dua musim tanam padi atau pemeliharaan ikan sebagai pengganti palawija di persawahan. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain. Ikan mas dan karper merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari. Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan system pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu.
Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam pengelolaan padi sawah yaitu pengelolaan tanah yang meliputi: penggenangan, perbaikan pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan permukaan tanah. Selain itu, pada saat awal dilakukan penanaman padi, tidak banyak yang dapat dilakukan petani selain melakukan pengeringan tanah untuk menekan serangan keong mas, menyemprot hama dan menunggu tanaman padi membesar. Sayangnya kegiatan-kegiatan tersebut kurang memberikan nilai tambah bagi petani sebaliknya mengeluarkan cukup banyak biaya.Sebaliknya dengan system minapadi, petani bisa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya produktiftas lahan, memperoleh pendapatan dari panen padi dan ikan dan berkurangnya biaya produksi. Dalam sistem minapadi, setelah proses pengolahan tanah sambil menunggu menunggu waktu tanam, lahan ditanami bibit ikan dan dipelihara selama 30-40 hari. Selanjutnya ikan dipanen dan dilakukan penanaman padi. Penanaman bibit ikan baru dilakukan beberapa hari kemudian dan dilakukan pemeliharaan selama 30 sampai 40 hari. Dengan demikian dalam sekali siklus budidaya minapadi dapat dilakukan pemanenan ikan 2 kali dan sekali pemanenan padi.
Selain itu penerapan minapadi dapat menekan pertumbuhan gulma, mengurangi serangan hama dan penyakit dan meningkatkan jumlah musuh alami bagi hama tanaman (Lu dan Li, 2006). Benih ikan memakan plankton dan organisme kecil lain yang jatuh atau terdapat di air termasuk telur dan larva hama padi. Hal ini menguntungkan karena ikan yang dipelihara memperoleh makanan tambahan. Selain itu, berkurangnya aplikasi pestisida dalam budidaya minapadi memberi keuntungan lain karena mendorong berkembangnya musuh alami bagi hama padi. Dengan berkurangnya aplikasi pestisida selain memberi keuntungan bagi petani dengan berkurangnya biaya produksi, juga memberi keuntungan bagi kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan.
Pada prinsipnya kondisi sawah yang cenderung selalu tergenang air memungkinkan untuk budidaya ikan. Namun kenyataanya sawah yang didesain hanya untuk budidaya padi kondisinya kurang optimum untuk budidaya ikan. Sebagai contoh, petani melakukan pengeringan pada pertanaman padi untuk melakukan penyiangan, menekan perkembangan hama keong dan mendorong berkembangnya anakan padi. Kondisi tersebut tentu tidak cocok untuk budidaya ikan. Selain itu aplikasi pestisida untuk membunuh hama dalam pertanaman padi dapat membunuh ikan budidaya. Oleh karena itu, agar sawah dapat sesuai untuk budidaya minapadi maka desain dan pengelolaan sawah harus dapat mendukung untuk pertumbuhan ikan dan padi.
Agar kondisi lahan sawah ideal bagi budidaya minapadi maka beberapa modifkasi perlu dilakukan. Pada dasarnya modifkasi yang dilakukan adalah untuk memperdalam area bagi budidaya ikan tanpa membuat tanaman padi tergenang lebih dalam serta meminimalkan akses ikan masuk lokasi budidaya padi. Paling tidak ada empat perbaikan fisik untuk budidaya minapadi yaitu: 1) meningkatkan tinggi pematang sehingga meningkatkan tinggi genangan dan meminimalkan kerusakan bila lokasi terendam air; 2) memasang jaring atau pembatas sehingga ikan tidak melarikan diri serta melindungi dari masuknya predator; 3) melakukan pengeringan; dan 4) membuat daerah yang lebih dalam untuk perlindungan ikan.
Kawasan Minapadi untuk Mendukung Wisata Lingkungan (Ekowisata). Istilah “ekowisata” dapat diartikan sebagai perjalanan oleh seorang turis ke daerah terpencil dengan tujuan menikmati dan mempelajari mengenai alam, sejarah dan budaya di suatu daerah, di mana pola wisatanya membantu ekonomi masyarakat lokal dan mendukung pelestarian alam. Prinsip-prinsip pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dan konservasi adalah keberlanjutan ekowisata dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (prinsip konservasi dan partisipasi masyarakat); 2) Pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan (Prinsip partisipasi masyarakat); 3) Ekonomi berbasis masyarakat (Prinsip partisipasi masyarakat); dan Prinsip Edukasi. Ekowisata memberikan banyak peluang untuk memperkenalkan kepada wisatawan tentang pentingnya perlindungan alam dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal.
Salah satu bentuk wisata yang marak berkembang belakangan ini adalah wisata pertanian dimana wisatawan terlibat langsung dalam kegiatan pertanian seperti membajak sawah, bercocok tanam, berternak, memancing dan berbagai kegiatan pertanian lainnya. Berbagai daerah diketahui telah mengembangkan wisata pertanian seperti Desa Cinangneng, Bogor, Desa Kebonagung di Jogjakarta dan lain-lain.
Pengembangan minapadi pada kawasan pertanian sawah akan lebih meningkatkan daya tarik wisata pertanian karena lebih banyak variasi wisata yang dapat diperoleh serta sifatnya yang ramah lingkungan. Pada lokasi minapadi, wisatawan tidak hanya menemukan padi di lahan persawahan tetapi juga dapat menemukan ikan. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perikanan juga dapat dikembangkan sebagai alternatif wisata seperti memancing dan menjala ikan, memberi makan ikan dan lain lain. Disisi lain sistem budidaya minapadi yang dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida pengaruhnya yang baik dalam meningkatkan musuh alami dari hama dan penyakit tanaman padi memungkinkan dihasilkannya produk pertanian organik yang lebih sehat.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat seperti produk organik, maka proses produksi bahan organik juga dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan sekaligus media pendidikan yang baik untuk kampanye pentingnya perlindungan alam dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal.
3. Pertanian – Peternakan
Hubungan antara pertanian dengan peternakan dalam sistem pertanian terpadu sangat beraneka ragam, tergantung pada sudut pandang yang diambil. Salah satu manfaat dari mempelajari sistem pertanian terpadu adalah bias mengetahui hubungan saling ketergantungan antara pertanian dengan peternakan. Selain itu dapat pula diketahui berbagai keuntungan yang bisa diambil saat mempelajari hubungan antara sistem pertanian dengan peternakan.
Keuntungan yang bisa diambil dari peternakan bagi pertanian adalah pemanfaatan tenaga hewan ternak untuk kepentingan pertanian. Contoh manfaat yang bisa diambil dari peternakan adalah kotoran hewan ternak dapat digunakan sebagai pupuk kandang bagi tanaman. Tenaga hewan ternak juga dapat digunakan sebagai tenaga pengolah lahan dan dapat juga dimanfaatkan sebagai tenaga pengangkutan hasil pertanian di mana akan menghemat biaya karena tidak membutuhkan bahan bakar layaknya kendaraan bermotor.
Sama dengan peternakan, pertanian pun sangat bermanfaat bagi dunia peternakan. Salah satu faktor yang harus terpenuhi dalam peternakan adalah kebutuhan akan pakan ternak Dari pertanian akan dihasilkan bahan-bahan yang dapat diolah menjadi pakan ternak. Pertanian sangat berperan dalam memenuhi keutuhan pakan ternak karenatidak semua hewan ternak dapat diberi pakan dengan bahan makanan yang diambil dari alam. Banyak hewan ternak yang pemenuhan pakannya sangat bergantung pada pertanian. Contohhewan ternak yang membutuhkan pertanian adalah unggas. Pada umumnya unggas memakan biji-bijian di mana biji-bijian ini hanya akan diperoleh dengan pertanian. Oleh sebab itu, keberadaan pertanian menjadikan kebutuhan pakan ternak akan mudah terpenuhi.
Namun permasalahan yang cukup mengkhawatirkan dalam peternakan adalah persaingan antara pakan dan pangan. Sistem pemberian pakan dalam peternakan menggunakan sumberdaya yang sama dengan yang dimakan manusia. Serealia dan tepung kedele adalah komponen terbesar pakan ternak yang juga dikonsumsi oleh manusia. Diperkirakan hampir 50% dari supply biji-bijian dunia dikonsumsi ternak. Jika semua biji-bijian dunia dicadangkan untuk konsumsi manusia saja maka akan cukup untuk memberi makan 9 – 10 milyar penduduk dunia pada titik mana populasi dunia diharapkan akan stabil. Oleh karena itu, pemecahan terhadap masalah memenuhi kebutuhan pangan di tahun mendatang adalah mengembangkan sistem produksi ternak yang tidak tergantung pada biji-bijian serealia.
Keuntungan lain dari alternatif sistem pakan bukan biji-bijian akan membawa kepada pengurangan kontaminasi lingkungan, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan keragaman hayati dan produk ternak yang lebih baik mutunya. Karenanya tiap intervensi yang melibatkan ternak harus didasarkan pada peran sinergis mereka dalam manfaat sistem pertanian keseluruhan ketimbang sebagai penghasil daging, susu atau telur yang menggunakan pakan bersaing dengan kebutuhan manusia. Sistem peternakan yang menggunakan pakan sama dengan pangan hanya akan mengakumulasi masalah dimasa mendatang, apalagi sekarang pangan tidak hanya digunakan sebagai pakan tetapi juga energi. Tentu diperlukan terobosan dalam bidang peternakan untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian secara keseluruhan.
4. Pertanian – Wisata
Hubungan antara pertanian dengan wisata sering disebut dengan agrowisata. Agrowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang obyek wisata utamanya adalah lanskap pertanian, maka dapat dikatakan bahwa agrowisata merupakan wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian. Agrowisata juga merupakan kegiatan wisata yang terintegrasi dengan keseluruhan sistem pertanian dan pemanfaatan obyek-obyek pertanian sebagai obyek wisata, seperti teknologi pertanian maupun komoditi pertanian.
Beberapa sumber menjelaskan bahwa agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan wisata yang dilakukan di kawasan pertanian yang menyajikan suguhan pemandangan alam kawasan pertanian (farmland view) dan aktivitas di dalamnya seperti persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dalam bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh. Agrowisata tersebut ikut melibatkan wisatawan dalam kegiatan-kegiatan pertanian.
Agrowisata umumnya berada pada daerah yang memiliki iklim dingin atau dengan kata lain ada pada dataran tinggi di mana pertanian dapat terlaksana dengan baik. Pengembangan wisata dengan metode pertanian memiliki kesenangan tersendiri. Di dalamnya para wisatawan dapat mengetahui lebih lanjut tentang pertanian dan bahkan dapat melakukannya. Pendekatan ini secara tidak langsung menambah pengetahuan mengenai pertanian bagi para wisatawan. Selain itu, dengan adanya agrowisata petani dan masyarakat sekitar pun mendapatkan pendapatan yang lebih. Keberadaan tempat wisata menyebabkan masyarakat turut berperan dalam meramaikan pasarnya.
Manfaat lain dari agrowisata adalah kelestarian alam sekitar terjaga. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat/petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya.
Beberapa contoh agrowisata di Indonesia adalah agrowisata di Pagilaran, Tamah Buah Mekarsari, agrowisata di daerah Guci, Tegal, Kebun Teh Kaligua, Agrowisata Durian H. Djahuri di Semarang, Agrowisata Kusuma di Batu, Malang, dan masih banyak lagi.


BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa:
a.       sistem pertanian terpadu merupakan sistem di mana pertanian dapat bermanfaat dan berperan penting dalam suatu bidang tertentu, begitu pula sebaliknya.
b.      beberapa macam sistem pertanian terpadu seperti pertanian – perkebunan, pertanian – kehutanan, pertanian – peternakan, pertanian – perikanan, dan pertanian – wisata.
3. 2 Saran                                                                                                 
Dalam makalah ini tidak sepenuhnya menuliskan tentang topik secara sempurna. Tentunya membutuhkan sumber lain sebagai pedoman selanjutnya sehingga didapat wawasan lebih luas lagi. Saran untuk pembaca, lebih baik lagi apabila membaca sumber lain mengenai topik ini agar didapat pengetahuan lebih lanjut lagi.


DAFTAR PUSTAKA

http://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/10/22/mengenal-mina-padi/ Diakses tanggal 24 Maret 2013
http://www.agriculturesnetwork.org/magazines/indonesia/3-jasa-binatang/menujusistem-pertanian-peternakan-terpadu/ Diakses tanggal 23 Maret 2013
http://www.namagraph.com/article/arsitektur-lanskap/44-agrowisata-wisata-lanskappertanian/Diakses tanggal 23 Maret 2013
http://ag1992.blogspot.com/2012/11/sistem-pertanian-terpadu.html/ Diakses tanggal 23 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar