Kamis, 03 Januari 2013

Nyawa Cadangan



Ditahun 1933, seorang pemabuk irlandiatelah menjadi usaha pembunuhan yang luar biasa. Michael Malloy, sang pemabuk sering berkunjung ke sebuah bar di Bronx New York dan bertemu anthony Marino. Agaknya Malloy bercerita terlalu banyak sehingga ke rahasia-rahasia dapur, sehingga Marino dapat menebak pola pikir Malloy.

Marino menjebak istri Malloy. Ia membuatkan surat asuransi jiwa untuk istri Malloy, dan menujuk dirinya sebagai ahli waris, lalu membunuhnya untuk selanjutnya mengumpulkan uang asuransi itu. Usaha ini berhasil. Tapi marino kurang puas. Ia merencanakan 'proyek' serupa untuk Malloy. Semula Marino mengira proyek ini mudah. Ia merasa cukup membayari Malloy minum-minum sebanyaknya. 'toh nanti juga bakal mati sendiri' pikirnya.

Namun tunggu punya tunggu hal itu tak terjadi, Liver Malloy agaknya sudah 'alcohol proof' walau telah minum berliter-liter. Selanjudnya, Joseph Murphy, seorang bartender yang terlibat 'proyek'  Marino mengambil alih dengan memberikan Malloy zat anti beku (yang sangat beracun) sebagai pengganti wiski. Disangka wiski jenis baru, Malloy malah minta tambah hingga enam gelas sebelum ia ambruk pingsan, namun ia tetap datang keesokan harinya.

Selama seminggu, Malloy menenggak bergelas-gelas zat anti beku dan tidak berefek apa-apa. 'porsi' bagi malloy pun mulai dianeka ragamkan, mulai dari terpentin, obat gosok untuk kuda dicampur rcun tikus, kerang busuk yang direndam dalam alkohol kayu, hingga sarden busuk campur paku baut, namun hasilnya NOL besar. Bahkan pada beberapa keadaan, Malloy malah minta tambah.

Komplotan Marino selanjudnya menagkap Malloy, menceburnannya kesalju basah lalu menyiramnya dengan air ketika suhu udara-14 derajat fahrenheit. Hasilnya nihil. Cara fisik pun menjadi pilihan. Seorang supir taxi disewa untuk menabrak Malloy dengan 45Mil Per jam. Dan berhasil. Malloy terpental saat ditabrak taxi, dan taxi itu memasang gigi mudur untuk melindas malloy sekali lagi. Tiga minggu Malloy tidak muncul di bar, hingga akhirnya ia muncul dan mengabarkan bahwa dirinya telah ditabrak taxi edan dan harus masuk rumah sakit.

Usaha terakhir pun dilakukan. Komplotan Marino menagkap Malloy, menjejalkan selang udara dari sebuah pompa angin kedalam mulutnya, lalu 'mengisi' Malloy dengan udara sehingga wajahnya menjadi ungu, dan malloy pun akhirnya tewas. Tetapi justru karena tewas dengan cara itu komplotan Marino tertangkap. Anthony Marino berikut empat orang komplotannya  terbukti bersalah, dan akhirnya menjalani hukuman mati dengan kursi listrik dipenjara sing-sing New York.