Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi
sisa-sisa tetumbuhan yang
setengah membusuk; oleh sebab itu, kandungan bahan organiknya tinggi.
Tanah yang terutama terbentuk di lahan-lahan basah ini
disebut dalam bahasa Inggrissebagai peat; dan
lahan-lahan bergambut di berbagai belahan dunia dikenal dengan aneka nama
seperti bog, moor, muskeg,pocosin, mire,
dan lain-lain. Istilah gambut sendiri diserap dari bahasa daerah Banjar.
Jumat, 31 Mei 2013
Tanah Pasir
Tanah
pasir merupakan tanah yang bersifat kurang baik untuk pertanian. Tanah ini
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan
berkerikil. Kapasitas serap air pada tanah pasir sangat rendah, ini disebabkan
karena tanah pasir tersusun atas 70% partikel tanah berukuran besar (0,02-2mm).
Tanah pasir bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara
butir-butirnya. Kondisi ini menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan
gembur.
Tanah
yang terdiri atas partikel besar kurang dapat menahan air. Air dalam tanah akan
berinfiltrasi, bergerak ke bawah melalui rongga tanah. Akibatnya tanaman
kekurangan air dan menjadi layu. Kondisi semacam ini apabila berlangsung terus
menerus dapat mematikan tanaman. Tekstur tanah akan mempengaruhi kemampuan
tanah dalam menyimpan dan menyediakan unsur hara.
Air
merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Air yang dapat diserap tanaman adalah air
yang berada dalam pori-pori tanah di lapisan perakaran tanaman.
Tanah Podsolik
Tanah
podsolik merupakan tanah yang memiliki tingkat kesuburan sedang. Tanahnya
berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah podsolik mempunyai karakteristik
tekstur yang lempung atau berpasir dengan PH rendah serta memiliki kandungan
unsur aluminum dan besi yang tinggi.
Karakteristik
lain yang dapat ditemui pada tanah podsolik adalah daya simpan unsur hara
sangat rendah karena bersifat lempung yang beraktivitas rendah, kejenuhan unsur
basa seperti K, Ca, dan Mg, rendah sehingga tidak memadai untuk tanaman
semusim, kadar bahan-bahan organik rendah dan hanya terdapat di permukaan tanah
saja, dan penyimpanan air sangat rendah sehingga mudah mengalami kekeringan.
Perbaikan
sifat fisika tanah ini dapat ditanggulangi dengan perbaikan sifat ketahanan
daya penyimpanan air. Sementara itu, perbaikan sifat kimiawinya bisa dilakukan
dengan memperbaiki kandungan unsur hara yang ada dalam tanah.
Tanah
podsolik pada umumnya terletak pada daerah yang memiliki iklim basah dengan
curah hujan lebih dari 2500 mm per tahun dan banyak terdapat di daerah-daerah
dengan topografi pegunungan.
Rabu, 22 Mei 2013
Hadiah Istimewa Dihari Raya
Oleh : Addie Tikman
Teeeet teeet teeeet.......
Bel terakhir akhirnya
berbunyi, aku yakin bunyi bel ini disambut secara meriah oleh semua siswa siswi
di manapun sekolahnya yaa termasuk sekolahku dan terutama aku.
“di...!!
“Kenapa Put...?”
“Nebeng yah sampai rumah...?” kataputri yang lngsung naik di jok
belakang vespa ku
Akhir-akhir ini aku cukup
akrab dengan putri. Putri adalah teman sekolah ku, aku saat ini duduk dikelas
1c sedangkan putrid dikelas 1b. awalnya sih aku hanya sebatas kenal dengan
putri, namun beberapa minggu belakangan ini aku lebih akrab dengannya, soalnya
aku diminta kakakku untuk membantunya menjaga anaknya setelah pulang sekolah,
maklum kakakku sedang hamil tua. Aku sadar kalau rumah putrid dekat dengan
rumah kakakku ketika acara tujuh bulanaan kehamilan kakakku, disitu dia datang
bersama ibunya, mulai dari situlah kami akrab,entah hanya untuk meminjam buku
pelajaran atau menemani Karel anak kakakku bernain dengan susan adik putri dan
bahkan sesekali berangkat dan pulang sekolah bareng.
“di, kamu sore ini kamu ke ulang tahunnya veni gak...?”
“kalau sempat sih aku
kesana,, kenapa...?? ... Mau nebeng lagi”
Putri tersenyum “Tau
ajah...!”
“ya udah, aku balik dulu yah”
“jangan lupa
jemput ya” teriak putri ketika aku memacu vespa ku ke rumah yang berjarak
kerumah + 500 m dari rumah putri.
Sore harinya
dengan pakaian seadanya kupacu vespaku kerumah putri. Tak perlu menunggu lama
setelah ku sms dia ketika aku berangkat dari rumah kakakku, putri langsung
keluar berlari menghampiriku sambil berteriak “mah, Putri pergi duluya,
asalammualikum” kata putri yang kali ini mengenakkan baju kaos putih, celana
jins, dan jaket jins kesayanganya, serta tak ketinggalan kado besar hadiah
untuk veni.
Sesampainya
dirumah Veni,, kami langsung disambut oleh yang punya acara,, “ceiyee,, berdua
lagi nih,, mulai dari disekolah tadi berdua terus,,
berangkat dan pulang ajah boncengan,, sampai kesinipun bareng, pacaran ya...!!”
kata-kata veni ini membuat aku dan Putri digosipkan pacaran disekolah.
Mulai hari itu
aku berusaha menjauh dari putri,, kini hampir 5 bulan sudah aku kurang bergaul
bersama dengan putri, kami hanya sekedar bertegur sapa ketika bertemu, ketika
diluar sekolah pun sekarang aku dan putri jarang bertemu, sekarang aku sudah
kembali kerumah orang tuaku tidak lagi membatu kakak ku untuk menjaga karel,
sebab 3 bulan yang lalu dia sudah melahirkan keponakanku yang cantik.
Sekarang sudah
masuk bulan Ramadan
“Adi...!” sapa
seorang wanita padaku ketika pulang sholat taraweh.
Aku tertegun
mengenalin wanita berjilbab yang meyapaku tadi “wow,, wow,, put” kataku
tertegun.
“kenapa...? ga cocok ya??
Kata putri membetulkan jilbabnya.
“gak kok, tambah cantik
malahan, makanya aku sampai pangling”
“put yuk” kata ibu putri.
“sampai besok ya di, sholat
disini lagi...? aku pun hanya menganguk melihat putri masuk ke mobilnya.
Beberapa hari yang berlalu,
sore itu ketika aku ngabuburit bareng komunitas vespa ku, entah kenapa aku
teringat dengan putri, iseng-iseng ku sms dia, kami sms ngelatur kesana kemari
sehigga tak terasa waktu berbuka hamper tiba
“udah dulu ya di,, aku mau
bantuin ibu nyiapin menu berbuka”
“oke seep”
Beberapa saat setelah
berbuka aku kembali mengirim sms kepada putri
“put,, sholat terawaeh
bareng yuk, lama udah kita gak jalan bareng nih...!!”
Beberapa saat kemudian hp ku
berbunyi
“beleh,, kamu jemput aku
yah”
“oke,, tunggu ya”
“iya”
Aku pun segera bergegas
pergi menjemput putri. Ketika selesai sholat taraweh, akupu langsung
mengantarakan putri pulang, belum ada keberanian lagi bagiku untuk mengajak
putri jalan bareng seperti dulu.
Hari-hari yang cerah untuk jiwaku yang cerah beberapa
hari ini. Entahlah apa yang tengah terjadi
denganku. Aku merasa semua hari-hari ku
terasa menyenangkan bila bersama dengan Putri. Sekarang
aku mulai berani lagi mengajak putrid jalan bareng, mulai dari ngabuburit
bareng, buka bareng, teraweh bareng, bahkan nonton bareng.
Beberapa hari sebelum hari
raya, seperti malam-malam biasanya aku dan putri sepulang teraweh kami pergi
jalan-jalan mengelilingi indahnya kerlap kelip lampu malam kotaku.
Sesampainya dirumah putrid
“put...”
“ya..”
Aku tersenyum memandangi
gadis yang 1 bulan belakangan ini memakai jilbab
“put,, mau ga jadi pacarku”
entah dapat keberanian dari mana aku untuk mengatakan perasaan ku pada Putri,
Putri Nampak terkejut dengan
apa yang kukataan padanya, dia tak mengeluarkan sepataah kata pun, bahkan dia
tiba-tiba berjalan mundur dan masu kerumahnya meninggalkan aku dan vespaku
didepanrumahnya.
Sepanjang perjalanan menuju
rumah, aku berpikir keras, salahkah aku menyatakan cintaku pada putri, selama
ini kupikir putri juga suka denganku, toh dia mau di ajak jalan berdua,
ngabuburit bareng, buka puasa bersama, bahkan ketika jalan bareng tak segan
segan dia merangkul tanganku, bahkan ketika kami nonton dia juga tak segan
untuk merebahkan kepalanya dipundaku, tapi apakah itu hanya sekedar reaksi
pertemanan.
Sesampainya dirumah aku
langsung mengirimkan pesan singkat kepada putri
“put, maaf ya kalau aku membuatmu terkejut atau marah, kalu kamu mau kamu boleh melupakan kejadian
tadi, anggap ajah aku tak mengatakan apa-apa, yang penting asalkan pertemanaan kita tak terputus.”
Tak lama berselang
putri membalas pesanku “gak kok di, seharusnya aku yang mintamaaf, aku tadi
yang ninggalin kamu masuk tiba-tiba” jawab putri singkat.
Tak lama setelah
itu tiba-tiba Without You-nya G-Dragon Big Bang berdendang di hpku menandakan
ada pesan masuk.
“aku tak bisa
memberi jawaban sekarang,, maaf ya.” Isi pesan tersebut yang ternyata dari
putri
Keesokannya
kucoba lagi untuk mengajak putri ngabuburit sambil berniat meminta maaf secara
langsung apabila kemaren aku membuat sesuatu kesalahan. Namun ia menolak karena
alasan karena ada acara keluarga. Malam harinya kuajak lagi dia untuk terweh bareng
namun ia juga tetap menolaknya dengan alasan sedang berhalangan begitu juga
degnan esok harinya, aku berharap dapat bertemu dengan putri walau hanya
sebentar.
Pagi itu kucoba
pergi kerumahnya, namun rumah putri Nampak kosong tak berpenghui, kucoba
menunggu ditempat kakakku hingga waktu berbuka hampir tiba, namun rumah putri
masih juga tak menunjukan ada tanda-tanda penghuninya satu pun,
“ah mungkin mereka
pulang kampong” kataku dalam hati sambil memacu vespaku ketika melewati rumah
putri.
Akhirnya hari raya
idul fitri pun tiba, dan sudah 4 hari juga aku loss contac dengan putri. Sore
itu seperti tahun-tahun sebelumnya, saatnya keluarga besar ku kumpul dirumah orang
tuaku, tiba-tiba
“di...ada temanmu
datang tuh” kata sepupu ku
“siapa...?”
“entahlah,, pacar lu kali,
yang pasti cewek tuh”
“pacar,, yang ada malah
ditolak kemaren nembak cewe” kataku pada sepupu ku itu
Aku terkejut melihat temanku
yang berdiri didepan pitu saat ini
“putri... wow... kemana
ajah,, kok ngilang”
“maaf, gak ngasih kabar, aku
kemaren-maren pulang ketempat kakekku bersama orangtuaku” katanya tersenyum
manis
“yuk masuk” ajakku
“oh, ya. Ini ada sedikit
oleh oleh” kata putrid sambil menyodorkan sekotak kue kepadaku.
Akupun mengenalkan putri
kepada kelurgaku, sebetulnya aku sangat menyesalkan kenapa putri datang saat
keluarga besarku sedang berkumpul dirumah,
Satu persatu putri menyalami
anggota keluarga besarku, mulai dari yang paling tua hingga yang paling muda,
dali yang paling kecil hingga yang paling besar. Ketika Putri bersalamana denga
ibuku, ibu ku bertanya
“putri, udah berapa lama
pacaran sama adi, kok baru sekarang main kerumah?”
Innallahi,, kataku dalam
hati,, kenapa ibuku berkata begitu. Tapi wajarlah ibuku berkata begitu, jangan
kan pacar, teman cewek aja belum ada satupun yang pernah main kerumah,
sekalinya ada cewek yang datang, sudah
catik, anggun, ramah, soleha + berjilbab lagi. *hehehe*
Putri tersipu malu “baru
satu minggu te, makanya belum sempat main kesini”
Jawaban yang sangat membuat
aku terkejut bukan main, tepatnya sih tekejut bahagia, karena sejak aku
menyatakan perasaan ku pada putri, teryata putrid telah menerima ku walaupun
dia tak member tahukanya kepadaku lebih dulu.
Tak perlu menunggu lama,
seluruh keluargaku cepatakrab denga putri, begitu juga sebaliknya, putri juga
cepat akrab dengan keluargaku. Dan bagiku, ini adalah hari raya yang istimewa
karena ada seseorang yang istimewa datang kerumahku membawakan hadiah istimewa
dan peryataan istimewa.
THE END
Jumat, 03 Mei 2013
Menenal Pestisida dan Aplikasinya
I. PENDAHULUAN
1.1.
Dasar Teori
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan
untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme
pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi
akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti
serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang
dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa
sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun".
Kelompok utama pestisida yang digunakan untuk
mengendalikan serangga hama dengan tunggau adalah insektisida, akarisida dan
fumigan, sedang jenis pestisida yang lain diberi nama masing-masing sesuai
dengan hama sasarannya. Dengan demikian penggolongan pestisida berdasar jasad
sasaran dibagi menjadi :
a.
Insektisida : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas
jasad pengganggu yang berupa serangga. Contoh : Bassa 50 EC Kiltop 50 EC dan
lain-lain.
b.
Nematisida : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas
jasad pengganggu yang berupa cacing-cacing parasit yang biasa menyerang akar
tanaman. Contoh : Furadan 3 G.
c.
Rodentisida : yaitu racun yang digunakan untuk memberantas
binatang-binatang mengerat, seperti misalnya tupai, tikus. Contoh : Klerat RM,
Racumin, Caumatatralyl, Bromodoiline dan lain-lain.
d.
Herbisida : adalah pestisida yang digunakan untuk
mengendalikan gulam (tanaman pengganggu). Contoh : Ronstar ODS 5/5 Saturn D.
e.
Fungisida : digunakan untuk memberantas jasad yang berupa
cendawan (jamur). Contoh : Rabcide 50 WP, Kasumin 20 AB, Fujiwan 400 EC,
Daconil 75 WP, Dalsene MX 2000.
f.
Akarisida : yaitu racun yang digunakan untuk mengendalikan
jasad pengganggu yang berupa tunggau. Contoh : Mitac 200 EC, Petracrex 300 EC.
g.
Bakterisida : yaitu racun yang digunakan untuk
mengendalikan penykit tanaman yang disebabkan oleh bakteri. Contoh :
Ffenazin-5-oksida (Staplex 10 WP).
Pestisida
sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk
murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi
sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama.
Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:
1. Cairan
emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang
berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang
diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble
concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan
tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila
angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni.
Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan
aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan
emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan
membentuk emulsi.
2. Butiran
(granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian
sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk
melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri
atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan
perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran
butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding
dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang
biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule).
3. Debu (dust)
Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan
zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini
kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen
saja apabila pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran
(tanaman).
4. Tepung
(powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan
aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen).
Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang
tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).
5. Oli (oil)
Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble
concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen,
karosen atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low
volume) dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada
tanaman kapas.
6. Fumigansia
(fumigant) Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas,
bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang
penyimpanan.
Penggunaan
Pestisida secara bijaksana adalah penggunaan pestisida yang memperhatikan
prinsip 5 (lima) tepat, yaitu; 1. Tepat Sasaran, tentukan jenis tanaman
dan hama sasaran yang akan dikendalikan, sebaiknya
tentukan pula unsur-unsur abiotis dan biotis lainnya. 2. Tepat Jenis,
setelah diketahui hasil analisis agro ekosistem, maka dapat ditentukan pula
jenis pestisida apa yang harus digunakan, misalnya : untuk hama serangga
gunakan insektisida, untuk tikus gunakan rodentisida. Pilihlah pestisida yang
paling tepat diantara sekian banyak pilihan, misalnya : untuk pengendalian hama
ulat grayak pada tanaman kedelai. Berdasarkan Izin dari Menteri Pertanian
tersedia ± 150 nama dagang insektisida. Jangan menggunakan pestisida tidak
berlabel, kecuali pestisida botani racikan sendiri yang dibuat berdasarkan
anjuran yang ditetapkan sesuai pilihan tersebut dengan alat aplikasi yang
dimilki atau akan dimilki. 3. Tepat Waktu, waktu pengendalian yang paling tepat
harus di tentukan berdasarkan ; a. Stadium rentan dari hama yang menyerang
tanaman, misalnya stadium larva instar I, II, dan III. b. Kepadatan populasi
yang paling tepat untuk dikendalikan, lakukan aplikasi pestisida berdasarkan
Ambang Kendali atau Ambang Ekonomi. c. Kondisi lingkungan, misalnya jangan
melakukan aplikasi pestisida pada saat hujan, kecepatan angin tinggi, cuaca
panas terik. d. Lakukan pengulangan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam menaplikasikan sesuatu pestisida antara lain; 1. Dosis Pestisida, Dosis
adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk
mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan
dalam satu aplikasi atau lebih. Sementara dosis bahan aktif adalah jumlah bahan
aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan volume
larutan. Besarnya suatu dosis pestisida tergantung dalam label pestisida.
Sebagai contoh dosis insektisida diazinon 60 EC adalah satu liter per ha untuk
sekali aplikasi, atau misal 400 liter larutan jadi diazinon 60 EC per ha untuk
satu kali aplikasi sedangkan untuk dosis bahan aktif contohnya sumibas 75 SP
dengan dosis 0,75 kg/ha. 2. Konsentrasi Pestisida,
Konsentrasi penyemprotan adalah jumlah pestisida yang disemprotkan dalam
satu liter air (atau bahan pengencer lainnya) untuk mengendalikan organisme
pengganggu tanaman (OPT) tertentu. 3. Volume Semprot, Volume semprot
adalah banyaknya larutan jadi insektisida yang digunakan untuk menyemprot
hama/penyakit per satuan luas atau per satuan individu tanaman. 4. Bahan Penyampur, Pestisida
sebagai bahan racun aktif (active ingredients) dalam formulasi biasanya
dinyatakan dalam berat/volume (di Amerika Serikat dan Inggris). Bahan-bahan
lain yang tidak aktif yang dicampurkan dalam pestisida yang telah di formulasi
dapat berupa; a.Solvent adalah bahan cair telarut mis: alkohol, minyak tanah,
xyline dan air. Biasanya bahan terlarut ini telah diberi deodorant (bahan
penghilang bau tidak enak baik yang berasal dari pelarut maupun dari bahan
aktif). b. Sinergis adalah sejenis bahan yang dapat meningkatkan daya racun
walaupun bahan itu sendiri mungkin tidak beracun, seperti sesamin (berasal dari
biji wijen), dan piperonil butoksida. c. Emulsifier merupakan bahan detergen
yang akan memudahkan terjadinya emulsi bila bahan minyak diencerkan dalam air
Kekurangan pengguna pestisida hama menjadi kebal (resisten). Peledakan hama baru
(resurjensi). Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen. Terbunuhnya
musuh alami. Pencemaran lingkungan (air dan tanah ) oleh residu bahan kimia. Tidak
ramah lingkungan. Harganya mahal. Matinya musuh alami hama tanaman. Matinya
organisme yang berguna.
Kelebihan pengguna pestisida Mudah di
dapatkan di berbagai tempat. Zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri
pestisida. Kemasan lebih praktis. Bersifat tahan lama untuk disimpan. Daya
racunnya tinggi ( langsung mematikan bagi serangga.
1.2. Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
membedakan formulasi pestisida, dan untuk menentukan formulasi pestisida yang
lebih aman untuk diaplikasikan serta mengetahui kelemahan-kelemahan dalam
aplikasinya.
II.
BAHAN DAN METODE
2.1.
Tempat dan Waktu
Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman (Mengenal Peptisida dan
Aplikasinya) ini
dilaksanaklan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Palangkaraya. pada hari Sabtu, tanggal 27 April 2013, pukul 13.00 WIB.
2.2. Alat dan Bahan
Bahan
yang digunakan yaitu beberapa jenis dan formulasi pestisida (disesuaikan dengan yang tersedia di laboratorium) dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah sprayer gendong (otomatis dan semi otomatis) gelas
ukur, maske, dll.
2.3. Cara kerja
1.
Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan, yaitu
pestisida dengan 8 formulasi antara lain; SP, G, AS, F, SD, P, WP, dan EC dan
air.
2. Mengidentifikasiaplikasi pestisida, nama
dagang, nama umum, formulasi, OPT sasaran dan teknik aplikasinya
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Hasil pengamatan
No
|
Golongan
|
Nama Dagang
|
Nama Umum Bahan Aktif
|
Formulasi
|
OPT Sasaran
|
Teknik aplikasi
|
1
|
Insektisida
|
Indovin 85 SP
|
Karbabil 85%
|
Serbuk
|
Serangga
|
Disemprotkan
|
2
|
Nematisida
Insektisida
Fungisida
|
Basamid – 6
|
Dazomet 35%
|
Butiran
|
Nematoda serangga
|
Ditaburkan
|
3
|
Fungisida
|
Ridomil 35 SD
|
Metalaksil 35%
|
Serbuk
|
Jamur
|
Disemprotkan
|
4
|
Fungisida
|
Kumulus 80 WD6
|
Belerang 80%
|
Butiran
|
Jamur
|
Disemprotkan
|
5
|
Rodentisida
|
Mesophide 80P
|
Seng fosida 80%
|
Serbuk
|
Tikus
|
Disebarkan
|
6
|
Fungisida
|
Antracol 70WP
|
Propineb 70,5%
|
Serbuk
|
Jamur
|
Disemprotkan
|
7
|
Insektisida
|
Petrogenol 800L
|
Metil eugenol 800 g/L
|
Cairan
|
Serangga
|
Diteteskan pada kapas
|
8
|
Insektisida
|
Supracide 25WP
|
Meditation 25%
|
Serbuk
|
Serangga
|
Disemprotkan
|
9
|
Bakterisida
|
Agrept 20WP
|
Streptomisin sulfat 20%
|
Serbuk
|
Bakteri
|
Disemprotkan
|
10
|
Herbisida
|
Polaris
|
Monoamonium glifosat 200g/L
Monoamonium glifosat 8g/L
|
Cairan
|
Gulma
|
Disemprotkan
|
11
|
Insektisida
|
Dharmabas 500EC
|
BPMC 500g/L
|
Cairan
|
Serangga
|
Disemprotkan
|
12
|
Fungisida
|
Agrifos 400AS
|
Asam fosfit 400g/l
|
Cairan
|
Jamur
|
Disemprotkan
|
13
|
Insektisida
|
Bancol 50WP
|
Besultap 50%
|
Serbuk
|
Serangga
|
Disemprotkan
|
3.2.
Pembahasan
3.2.1. Indovin
85SP
Pestisida dengan nama dagang Indovin
85SP ini termasuk dalam golongan Insektisida, dengan nama umum
bahan aktif karbabil 85%, jenis formulasi pestisida ini adalah serbuk, dengan sasaran OPT serangga, dengan cara disemprotkan disemprotkan.
3.2.2. Basamid-6
Pestisida
dengan nama dagan Basamid-6 ini termasuk dalam golongan Insektisida, nematisida dan
fungisida, dengan nama umum bahan aktif Dazomet 98%, jenis formulasi pestisida ini adalah butiran, dengan sasaran OPT serangga dan nematoda dengan cara pengaplikasian ditaburkan.
3.2.3. Ridomil 35
SD
Pestisida
dengan nama dagang Ridomil 35 SD ini termasuk dalam golongan fungisida, dengan
nama umum bahan aktif Metalaksil 35%, jenis formulasi pestisida ini adalah Serbuk, dengan sasaran OPT jamur dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.4. Kumulus
80 WD6
Pestisida
dengan nama dagang Kumulus 80 WD6 ini termasuk dalam golongan fungisida, dengan
nama umum bahan aktif belerang 80%, jenis formulasi pestisida ini dalah butiran, dengan sasaran OPT jamur dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.5.
Mesophide 80P
Pestisida
dengan nama dagang Mesophide 80P ini termasuk dalam golongan rodentisida, dengan nama umum
bahan aktif Seng fosida 80%, jenis formulasi pestisida ini adalah serbuk, dengan sasaran OPT tikus dan nematoda dengan
cara pengaplikasian disebarkan.
3.2.6. Antracol 70WP
Pestisida
dengan nama dagang Antracol 70WP
ini termasuk dalam golongan fungisida, dengan
nama umum bahan aktif Propineb 70,5%, jenis formulasi pestisida ini adalah serbuk, dengan sasaran OPT jamur dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.7. Petrogenol 800L
Pestisida
dengan nama dagang Petrogenol 800L
ini termasuk dalam golongan Insektisida, dengan nama umum
bahan aktif Metil eugenol 800 g/L, jenis formulasi pestisida ini adalah cairan, dengan sasaran OPT serangga dengan cara pengaplikasian diteteskan
pada kapas.
3.2.8. Supracide 25WP
Pestisida
dengan nama dagang Supracide 25WP
ini termasuk dalam golongan Insektisida, dengan nama umum
bahan aktif Meditation 25%, jenis formulasi pestisida ini adalah serbuk, dengan sasaran OPT serangga dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.9. Agrept 20WP
Pestisida
dengan nama dagang Agrept 20WP
ini termasuk dalam golongan Bakterisida, dengan nama umum bahan aktif Streptomisin sulfat 20%, jenis formulasi pestisida ini adalah serbuk, dengan sasaran OPT bakteri dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.10. Polaris
Pestisida dengan nama dagang Polaris ini termasuk dalam golongan Herbisida, dengan nama umum bahan aktif Monoamonium
glifosat 200g/L dan Monoamonium glifosat 8g/L, jenis formulasi pestisida ini adalah cairan, dengan sasaran OPT gulma dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.11. Dharmabas 500EC
Pestisida
dengan nama dagang Dharmabas 500EC
ini termasuk dalam golongan Insektisida, dengan nama umum
bahan aktif BPMC 500g/L, jenis formulasi pestisida ini adalah cairan, dengan sasaran OPT serangga dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.12. Agrifos 400AS
Pestisida
dengan nama dagang Agrifos 400AS
ini termasuk dalam golongan fungisida, dengan
nama umum bahan aktif Asam fosfit 400g/l, jenis formulasi pestisida ini adalah cairan, dengan sasaran OPT Jamur dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
3.2.13. Bancol
50WP
Pestisida
dengan nama dagang Bancol 50WP ini termasuk dalam golongan Insektisida, dengan nama umum
bahan aktif Besultap 50%, jenis formulasi pestisida ini adalah serbuk, dengan sasaran OPT serangga dan nematoda dengan cara pengaplikasian disemprotkan.
|
IV. PENUTUP
Langganan:
Postingan (Atom)