Oleh : Addie Tikman
Teeeet teeet teeeet.......
Bel terakhir akhirnya
berbunyi, aku yakin bunyi bel ini disambut secara meriah oleh semua siswa siswi
di manapun sekolahnya yaa termasuk sekolahku dan terutama aku.
“di...!!
“Kenapa Put...?”
“Nebeng yah sampai rumah...?” kataputri yang lngsung naik di jok
belakang vespa ku
Akhir-akhir ini aku cukup
akrab dengan putri. Putri adalah teman sekolah ku, aku saat ini duduk dikelas
1c sedangkan putrid dikelas 1b. awalnya sih aku hanya sebatas kenal dengan
putri, namun beberapa minggu belakangan ini aku lebih akrab dengannya, soalnya
aku diminta kakakku untuk membantunya menjaga anaknya setelah pulang sekolah,
maklum kakakku sedang hamil tua. Aku sadar kalau rumah putrid dekat dengan
rumah kakakku ketika acara tujuh bulanaan kehamilan kakakku, disitu dia datang
bersama ibunya, mulai dari situlah kami akrab,entah hanya untuk meminjam buku
pelajaran atau menemani Karel anak kakakku bernain dengan susan adik putri dan
bahkan sesekali berangkat dan pulang sekolah bareng.
“di, kamu sore ini kamu ke ulang tahunnya veni gak...?”
“kalau sempat sih aku
kesana,, kenapa...?? ... Mau nebeng lagi”
Putri tersenyum “Tau
ajah...!”
“ya udah, aku balik dulu yah”
“jangan lupa
jemput ya” teriak putri ketika aku memacu vespa ku ke rumah yang berjarak
kerumah + 500 m dari rumah putri.
Sore harinya
dengan pakaian seadanya kupacu vespaku kerumah putri. Tak perlu menunggu lama
setelah ku sms dia ketika aku berangkat dari rumah kakakku, putri langsung
keluar berlari menghampiriku sambil berteriak “mah, Putri pergi duluya,
asalammualikum” kata putri yang kali ini mengenakkan baju kaos putih, celana
jins, dan jaket jins kesayanganya, serta tak ketinggalan kado besar hadiah
untuk veni.
Sesampainya
dirumah Veni,, kami langsung disambut oleh yang punya acara,, “ceiyee,, berdua
lagi nih,, mulai dari disekolah tadi berdua terus,,
berangkat dan pulang ajah boncengan,, sampai kesinipun bareng, pacaran ya...!!”
kata-kata veni ini membuat aku dan Putri digosipkan pacaran disekolah.
Mulai hari itu
aku berusaha menjauh dari putri,, kini hampir 5 bulan sudah aku kurang bergaul
bersama dengan putri, kami hanya sekedar bertegur sapa ketika bertemu, ketika
diluar sekolah pun sekarang aku dan putri jarang bertemu, sekarang aku sudah
kembali kerumah orang tuaku tidak lagi membatu kakak ku untuk menjaga karel,
sebab 3 bulan yang lalu dia sudah melahirkan keponakanku yang cantik.
Sekarang sudah
masuk bulan Ramadan
“Adi...!” sapa
seorang wanita padaku ketika pulang sholat taraweh.
Aku tertegun
mengenalin wanita berjilbab yang meyapaku tadi “wow,, wow,, put” kataku
tertegun.
“kenapa...? ga cocok ya??
Kata putri membetulkan jilbabnya.
“gak kok, tambah cantik
malahan, makanya aku sampai pangling”
“put yuk” kata ibu putri.
“sampai besok ya di, sholat
disini lagi...? aku pun hanya menganguk melihat putri masuk ke mobilnya.
Beberapa hari yang berlalu,
sore itu ketika aku ngabuburit bareng komunitas vespa ku, entah kenapa aku
teringat dengan putri, iseng-iseng ku sms dia, kami sms ngelatur kesana kemari
sehigga tak terasa waktu berbuka hamper tiba
“udah dulu ya di,, aku mau
bantuin ibu nyiapin menu berbuka”
“oke seep”
Beberapa saat setelah
berbuka aku kembali mengirim sms kepada putri
“put,, sholat terawaeh
bareng yuk, lama udah kita gak jalan bareng nih...!!”
Beberapa saat kemudian hp ku
berbunyi
“beleh,, kamu jemput aku
yah”
“oke,, tunggu ya”
“iya”
Aku pun segera bergegas
pergi menjemput putri. Ketika selesai sholat taraweh, akupu langsung
mengantarakan putri pulang, belum ada keberanian lagi bagiku untuk mengajak
putri jalan bareng seperti dulu.
Hari-hari yang cerah untuk jiwaku yang cerah beberapa
hari ini. Entahlah apa yang tengah terjadi
denganku. Aku merasa semua hari-hari ku
terasa menyenangkan bila bersama dengan Putri. Sekarang
aku mulai berani lagi mengajak putrid jalan bareng, mulai dari ngabuburit
bareng, buka bareng, teraweh bareng, bahkan nonton bareng.
Beberapa hari sebelum hari
raya, seperti malam-malam biasanya aku dan putri sepulang teraweh kami pergi
jalan-jalan mengelilingi indahnya kerlap kelip lampu malam kotaku.
Sesampainya dirumah putrid
“put...”
“ya..”
Aku tersenyum memandangi
gadis yang 1 bulan belakangan ini memakai jilbab
“put,, mau ga jadi pacarku”
entah dapat keberanian dari mana aku untuk mengatakan perasaan ku pada Putri,
Putri Nampak terkejut dengan
apa yang kukataan padanya, dia tak mengeluarkan sepataah kata pun, bahkan dia
tiba-tiba berjalan mundur dan masu kerumahnya meninggalkan aku dan vespaku
didepanrumahnya.
Sepanjang perjalanan menuju
rumah, aku berpikir keras, salahkah aku menyatakan cintaku pada putri, selama
ini kupikir putri juga suka denganku, toh dia mau di ajak jalan berdua,
ngabuburit bareng, buka puasa bersama, bahkan ketika jalan bareng tak segan
segan dia merangkul tanganku, bahkan ketika kami nonton dia juga tak segan
untuk merebahkan kepalanya dipundaku, tapi apakah itu hanya sekedar reaksi
pertemanan.
Sesampainya dirumah aku
langsung mengirimkan pesan singkat kepada putri
“put, maaf ya kalau aku membuatmu terkejut atau marah, kalu kamu mau kamu boleh melupakan kejadian
tadi, anggap ajah aku tak mengatakan apa-apa, yang penting asalkan pertemanaan kita tak terputus.”
Tak lama berselang
putri membalas pesanku “gak kok di, seharusnya aku yang mintamaaf, aku tadi
yang ninggalin kamu masuk tiba-tiba” jawab putri singkat.
Tak lama setelah
itu tiba-tiba Without You-nya G-Dragon Big Bang berdendang di hpku menandakan
ada pesan masuk.
“aku tak bisa
memberi jawaban sekarang,, maaf ya.” Isi pesan tersebut yang ternyata dari
putri
Keesokannya
kucoba lagi untuk mengajak putri ngabuburit sambil berniat meminta maaf secara
langsung apabila kemaren aku membuat sesuatu kesalahan. Namun ia menolak karena
alasan karena ada acara keluarga. Malam harinya kuajak lagi dia untuk terweh bareng
namun ia juga tetap menolaknya dengan alasan sedang berhalangan begitu juga
degnan esok harinya, aku berharap dapat bertemu dengan putri walau hanya
sebentar.
Pagi itu kucoba
pergi kerumahnya, namun rumah putri Nampak kosong tak berpenghui, kucoba
menunggu ditempat kakakku hingga waktu berbuka hampir tiba, namun rumah putri
masih juga tak menunjukan ada tanda-tanda penghuninya satu pun,
“ah mungkin mereka
pulang kampong” kataku dalam hati sambil memacu vespaku ketika melewati rumah
putri.
Akhirnya hari raya
idul fitri pun tiba, dan sudah 4 hari juga aku loss contac dengan putri. Sore
itu seperti tahun-tahun sebelumnya, saatnya keluarga besar ku kumpul dirumah orang
tuaku, tiba-tiba
“di...ada temanmu
datang tuh” kata sepupu ku
“siapa...?”
“entahlah,, pacar lu kali,
yang pasti cewek tuh”
“pacar,, yang ada malah
ditolak kemaren nembak cewe” kataku pada sepupu ku itu
Aku terkejut melihat temanku
yang berdiri didepan pitu saat ini
“putri... wow... kemana
ajah,, kok ngilang”
“maaf, gak ngasih kabar, aku
kemaren-maren pulang ketempat kakekku bersama orangtuaku” katanya tersenyum
manis
“yuk masuk” ajakku
“oh, ya. Ini ada sedikit
oleh oleh” kata putrid sambil menyodorkan sekotak kue kepadaku.
Akupun mengenalkan putri
kepada kelurgaku, sebetulnya aku sangat menyesalkan kenapa putri datang saat
keluarga besarku sedang berkumpul dirumah,
Satu persatu putri menyalami
anggota keluarga besarku, mulai dari yang paling tua hingga yang paling muda,
dali yang paling kecil hingga yang paling besar. Ketika Putri bersalamana denga
ibuku, ibu ku bertanya
“putri, udah berapa lama
pacaran sama adi, kok baru sekarang main kerumah?”
Innallahi,, kataku dalam
hati,, kenapa ibuku berkata begitu. Tapi wajarlah ibuku berkata begitu, jangan
kan pacar, teman cewek aja belum ada satupun yang pernah main kerumah,
sekalinya ada cewek yang datang, sudah
catik, anggun, ramah, soleha + berjilbab lagi. *hehehe*
Putri tersipu malu “baru
satu minggu te, makanya belum sempat main kesini”
Jawaban yang sangat membuat
aku terkejut bukan main, tepatnya sih tekejut bahagia, karena sejak aku
menyatakan perasaan ku pada putri, teryata putrid telah menerima ku walaupun
dia tak member tahukanya kepadaku lebih dulu.
Tak perlu menunggu lama,
seluruh keluargaku cepatakrab denga putri, begitu juga sebaliknya, putri juga
cepat akrab dengan keluargaku. Dan bagiku, ini adalah hari raya yang istimewa
karena ada seseorang yang istimewa datang kerumahku membawakan hadiah istimewa
dan peryataan istimewa.
THE END