Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai
berikut:
1. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi
tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Hanya
sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan
diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar
1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari system
berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi
untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
2. Energi yang disimpan berupa
materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan jaring-jaring
makanan melalui herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya,
terjadinya kehilangan sejumlah energy diantara tingkatan trofik, maka aliran
energi berkurang atau menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan.
Biasanya herbivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan,
demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
3. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam
sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari sistem sebagai materi
organik.
4. Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada
setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi untuk pernafasannya,
sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari system.
5. Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa
materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas dari sistem. Misalnya
akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran
air sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawa arus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar